Kacamata Project Glass (google)
Jakarta - Google baru saja memperkenalkan Project Glass, sebuah kacamata pintar dengan beragam fungsi. Dalam videonya, tampak Project Glass berkemampuan canggih. Namun ada yang meragukan fungsi fantastis di Project Glass tersebut.
Dalam video Google, si kacamata dapat diperintah cukup dengan suara. Project Glass mampu melakukan video call, berkirim pesan, mengetahui cuaca dan lokasi sampai menunjukkan jalan. Perangkat ini berbasis teknologi augmented reality.
Pendiri Google, Sergey Brin baru-baru ini kepergok memakai kacamata itu sehingga banyak orang percaya peluncurannya ke konsumen tinggal menunggu waktu. Media New York Times menyebutkan, rilis Project Glass mungkin saja menjelang akhir tahun ini.
Namun beberapa pakar meragukan teknologi kacamata yang ada di video itu semuanya bisa terwujud. "Dalam sebuah video palsu yang sederhana, Google menciptakan level terlalu berlebihan di mana hardware mereka tidak mungkin mampu menjangkaunya," kata Blair MacIntyre, Direktur Augmented Environments Lab di Georgia Tech.
"Layar kecil yang terlihat di foto kacamata itu tidak bisa memberi pengalaman seperti yang dipertunjukkan dalam video," kata Pranav Mistry, periset di MIT Media Lab yang dikutip detikINET dari ComputerWorld, Senin (9/4/2012).
Dia menyatakan bahwa meski Google mampu mengatasi kendala teknis, kacamata semacam itu masih butuh waktu sedikitnya dua tahun lagi untuk bisa dipakai secara massal. Tantangan lainnya adalah menciptakan layar transparan untuk melihat konten dengan nyaman dan di sisi lain tetap mampu melihat lingkungan sekitar dengan baik.
Google sendiri belum menjelaskan secara detail teknologi di balik Project Glass. "Kami belum siap memberikan keterangan tambahan pada saat ini," kata Google.
Dalam video Google, si kacamata dapat diperintah cukup dengan suara. Project Glass mampu melakukan video call, berkirim pesan, mengetahui cuaca dan lokasi sampai menunjukkan jalan. Perangkat ini berbasis teknologi augmented reality.
Pendiri Google, Sergey Brin baru-baru ini kepergok memakai kacamata itu sehingga banyak orang percaya peluncurannya ke konsumen tinggal menunggu waktu. Media New York Times menyebutkan, rilis Project Glass mungkin saja menjelang akhir tahun ini.
Namun beberapa pakar meragukan teknologi kacamata yang ada di video itu semuanya bisa terwujud. "Dalam sebuah video palsu yang sederhana, Google menciptakan level terlalu berlebihan di mana hardware mereka tidak mungkin mampu menjangkaunya," kata Blair MacIntyre, Direktur Augmented Environments Lab di Georgia Tech.
"Layar kecil yang terlihat di foto kacamata itu tidak bisa memberi pengalaman seperti yang dipertunjukkan dalam video," kata Pranav Mistry, periset di MIT Media Lab yang dikutip detikINET dari ComputerWorld, Senin (9/4/2012).
Dia menyatakan bahwa meski Google mampu mengatasi kendala teknis, kacamata semacam itu masih butuh waktu sedikitnya dua tahun lagi untuk bisa dipakai secara massal. Tantangan lainnya adalah menciptakan layar transparan untuk melihat konten dengan nyaman dan di sisi lain tetap mampu melihat lingkungan sekitar dengan baik.
Google sendiri belum menjelaskan secara detail teknologi di balik Project Glass. "Kami belum siap memberikan keterangan tambahan pada saat ini," kata Google.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar